PanduanKelas Inspirasi 2 B. TUJUAN Setelah mengikuti kelas inspirasi ini, para peserta didik diharapkan mampu: 1. Memperluas wawasan mereka akan pilihan profesi. 2. Memberikan inspirasi untuk memiliki cita-cita setinggi mungkin. 3. Memberikan motivasi untuk terus melanjutkan pendidikan. 4. Menanamkan karakter percaya diri dan
Radit 7, murid SD di Kota Pekanbaru, menceritakan awalnya cita-citanya ingin menjadi seorang sopir truk, sebab ia sering melihat sopir truk di sekitar tempat tinggalnya. Karena sehari-hari melihat aktivitas sopir truk itu, membuat Radit memiliki pemikiran sederhana, bahwa kelak dia ingin menjadi sopir karena profesi yang sangat bagus bisa membawa pasir banyak, dan kemudian menurunkan banyak pasir lagi. Tapi, kini Radit mengubah cita-citanya menjadi pilot saat relawan Kelas Inspiratif menceritakan profesi tentang seorang pilot. "Jadi pilot, kita kan bisa terbang tinggi, melihat awan, melihat langit, " kata Radit dengan lugunya. Sama halnya, menurut orang tua Radit, anaknya kini telah mengubah cita-citanya menjadi pilot, karena di rumah banyak mainan pesawat, dan helikopter yang dibelikan oleh ayahnya sehingga memotivasi dirinya kelak ingin jadi pilot. Perubahan cita-cita lainnya juga terjadi pada teman-teman Radit yang sekelas dengannya. Begitulah pikiran anak-anak SD yang masih menganggap dunia hanya sekedar untuk melakukan keinginan mereka saja. Setelah mengikuti Kelas Inspirasi yang digelar di sekolahnya, Radit yang selalu tersenyum manis itu dan sejumlah teman sekelasnya yang lain meminta terus para relawan hadir ke sekolahnya untuk menceritakan lagi bagaimana belajar yang baik untuk membangun cita-cita menjadi seorang pilot. Arahkan Cita-cita Anak Pengelola Project Kelas Inspirasi KI di Pekanbaru, Provinsi Riau, kini terus menggiatkan proyek sosial berupa arahan mengenai cita-cita anak sejak dini, sesuai dengan keinginannya, agar kelak tahu minatnya sendiri sehingga pendidikan mereka tidak terancam putus di tengah jalan. "Banyak anak yang kini terancam putus sekolah, bahkan tidak pernah menyelesaikan jenjang pendidikan menengah, apalagi pendidikan tinggi karena tidak memahami apa yang mereka inginkan dan bagaimana cara menempuh cita-cita tersebut," kata Koordinator KI Medy. Menurut dia, cara menempuh cita-cita tersebut, antara lain anak sedini mungkin diarahkan tentang cita-ciatanya agar mereka mengetahui dan memahami apa yang perlu dilakukan untuk meraih cita-cita tersebut sejak sekarang. "Salah satu cara dalam memberikan pengarahan itu dilakukan langsung oleh para pekerja profesional di bidangnya masing-masing, yang mereka diminta keikhlasannya untuk cuti satu hari dan bersedia masuk kelas," katanya. Mereka yang berasal dari berbagai profesi itu, katanya, mengajarkan pada anak bagaimana profesi tersebut dapat ditempuh, sedangkan penjelasannya dilakukan secara kreatif dan unik, tentu dengan bahasa yang mudah dipahami anak-anak. Dengan menghadirkan kalangan profesional di bidangnya, kata Medy, mereka dapat memberikan pengetahuan serta menumbuhkan cita-cita anak-anak sesuai dengan keinginan dan kemampuan yang dimiliki anak. Proyek Kelas Inspirasi, katanya, merupakan sarana untuk memperkenalkan serta mengarahkan banyak profesi di Indonesia kepada anak bangsa, khususnya mengajar anak di sekolah dasar SD. Ia menjelaskan anak SD menjadi sasaran pengarahan karena pada usia tersebut, mereka sudah cukup pontensial mengenal profesi, sehingga anak sudah memiliki cita-cita yang tepat sejak usia dini. "Sebab selama ini banyak dari mereka hanya mengetahui profesi itu menjadi seorang dokter, guru, dan polisi. Padahal masih banyak profesi di Indonesia yang mungkin mereka menginginkan profesi tersebut, namun anak tidak mengetahuinya," katanya. Proyek sosial digelar bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru dalam memperoleh perizinan dan meminta rekomendasi sekolah mana saja yang bisa diselenggarakan Kelas Inspirasi atau satu hari bebas belajar formal itu. Sekolah yang direkomendasikan Disdik Pekanbaru untuk kegiatan setiap Senin itu, dengan KI kelima digelar 12 November 2018 di Pekanbaru, yakni di SDN 16 Rumbai Pesisir SDN 96 Payung Sekaki, di SDN 54 Sukajadi, SDN 68 Sukajdi, SDN 122 Tenayan Raya, SDN 69 Tanjung Rhu, SDN 191 Panam, SDN 143 Tangkerang, dan SDN 77 Tangkerang. KI dibentuk pertama kali pada 2012 di Jakarta dan hampir seluruh kota di Indonsia sudah memiliki KI, sedangkan di Kota Pekanbaru dibentuk pada 2013. Sejarah KI Sejarah berdirinya Kelas Inspirasi ini bermula dari adanya Gerakan Indonesia Mengajar GIM. Dimana Gerakan Indonesia Mengajar merupakan sebuah inisiatif gerakan di bidang pendidikan yang merekrut, melatih, dan mengirimkan lulusan terbaik untuk mengajar sekolah dasar di daerah pelosok Indonesia selama satu tahun. GIM sendiri dimulai sejak tahun 2010. Salah satu misi utama dari gerakan ini adalah mengajak berbagai pihak, termasuk masyarakat umum, untuk turut terlibat aktif dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan bangsam, salah satu bentuk yang nyata adalah Kelas Inspirasi. Sehingga diharapkan tidak hanya orang-orang dengan latar belakang pendidikan saja yang wajib meningkatkan dan memajukan pendidikan bangsa, tetapi mencakup semua warga masyarakat dari berbagai latar belakang profesi. Untuk itu Kelas Inspirasi merupakan kegiatan yang mewadahi profesional dari berbagai sektor untuk ikut serta berkontribusi pada misi perbaikan pendidikan di Indonesia. Melalui program ini, para profesional pengajar tersebut diharuskan untuk cuti satu hari secara serentak untuk mengunjungi dan berbagi cerita, pengetahuan, serta pengalaman terkait di bidang profesinya masing-masing. Pelaku Kelas Inspirasi ini disebut sebagai Relawan. Relawan di sini terbagi menjadi dua, yaitu Relawan Panitia Lokasi yang meliputi lima divisi kerja, kemudian Relawan Pengajar yang terdiri dari para profesional di bidangnya. Relawan Panitia Lokal ini yang bertugas mempersiapkan dan mengatur semua kegiatan Kelas Inspirasi dari awal sampai akhir kegiatan. Sedangkan Relawan Pengajar bertugas satu hari saja untuk datang langsung ke sekolah dasar yang telah ditetapkan sebagai inspirator anak-anak dalam mewujudkan mimpi. Kelas Inspirasi dilaksanakan secara serentak, yaitu pada Hari Inspirasi pada hari Senin semua Relawan diwajibkan untuk cuti sehari dan siap melaksanakan tugas sebagai profesional yang mendidik anak negeri dengan memberikan motivasi, semangat, serta inspirasi dalam menggapai mimpi. Jadi mereka hanya dituntut untuk cuti sehari kemudian mengajar langsung sesuai profesinya kepada siswa sekolah dasar. Tidak perlu waktu lama sampai bertahun-tahun, tapi cukup meluangkan waktunya satu hari saja. "Cuti sehari bagi Anda, selamanya akan menginspirasi bagi mereka". Untuk yang pertama kalinya Hari Inspirasi di Indonesia jatuh pada tanggal 25 April 2012 di Jakarta, sebanyak 25 lokasi sekolah dasar. Sasaran dari kegiatan Kelas Inspirasi adalah sekolah dasar yang berada di pelosok di setiap kotanya. Karena anak-anak pada usia SD inilah yang perlu kita berikan suntikan motivasi dan inspirasi menggapai cita-cita. Konsep Kelas Inspirasi sendiri, yaitu bersifat sosial pendidikan. Jadi memang semua kegiatan yang dilakukan benar-benar untuk berbagi dan memberikan inspirasi di bidang pendidikan dasar. Tujuannya adalah Kelas Inspirasi bisa menjadi gerbang bagi para profesional untuk berkontribusi secara nyata demi kemajuan pendidikan bangsa. Sehingga diharapkan para siswa akan memiliki banyak pilihan cita-cita, dan mereka berani untuk memiliki mimpi yang besar. Tujuh Sikap Dasar Medy menyebutkan, tercatat sebanyak tujuh sikap dasar yang harus dimiliki relawan bagi pengembangan kelas inspirasi, yakni semua pihak yang terlibat mengikuti kegiatan ini dengan penuh kerelaan hati. Sikap berikutnya adalah siap belajar, maksudnya bersikap terbuka dan saling belajar antarsekolah dan relawan dalam proses belajar mengajar. Selain itu silaturahim, relawan dan sekolah, saling terbuka, rendah hati dan tulus untuk menjalin silaturahmi demi menjaga kemajuan dan pendidikan bersama. Selanjutnya para pegiat dan pihak sekolah siap terjun langsung, fokus pada aksi dan dampak bagi siswa dan kemajuan sekolah. Beroikutnya "KI bebas dari berbagai kepentingan, dan kepentingan hanya demi masa depan anak-anak Riau khususnya dan Indonesia umumnya. KI gratis atau tidak dipungut dari relawan, sekolah, atau siapapun sedangkan sumber pendanaan mungkin hanya iuran dari relawan atau pegiat. Terakhir, para relawan bersifat tulus, ikhlas bahwa semua pihak percaya ini bukan tentang diri relawan, atau tentang para pengurus sekolah tetapi demi anak-anak Indonesia yang siap berjuang menyongsong cita-cita mereka kelak," katanya. Sarankan Berlanjut Psikolog Universitas Islam Negeri UIN Suska Riau, Ahyani Rahdiani, MA, menyarankan pengelola Kelas Inspirasi KI Pekanbaru perlu bekerja sama yang kontinu atau berlanjut antara sekolah bersama relawan tenaga profesional dalam memberikan pengarahan terhadap cita-cita anak. Ia menekankan, misalnya pada kelas inspirasi hari ini relawan telah menceritakan tentang profesi pilot, maka pada kunjungan hari berikutnya relawan yang sama perlu mendatangi anak yang ingin menjadi pilot tersebut. "Setelah kunjungan terkait evaluasi alasan anak untuk menjadi pilot, selanjutnya jawaban anak dikumpulkan kemudian menjadi bahan evaluasi sesama relawan," katanya. Bahan evaluasi, katanya, menjadi referensi untuk guru kelas informal dan relawan KI, antara lain dengan agenda mereka menanyakan perkembangannya tentang anak yang ingin menjadi pilot itu pada guru, kemudian sekaligus menjadi rujukan evaluasi untuk peningkatan kualitas untuk kelas inspirasi berikutnya. "Namun demikian, saat relawan profesional tampil di depan kelas, maka penjelasan mereka tentang suatu profesi perlu disampaikan dengan lebih menggunakan bahasa yang menarik dan kreatif, karena anak masih berfikir dengan hal-hal yang sederhana atau tidak rumit," katanya. Idealnya, katanya lagi, KI dalam penyampaiannya, menggunakan bahasa yang santai apalagi sebuah gambaran profesi itu, masih menjadi sesuatu yang abstrak bagi anak, sehingga penjelasan-penjelasan tentang sebuah profesi itu pada anak harus menggunakan berbagai contoh-contoh yang mudah dipahami oleh mereka. Berikutnya, relawan perlu memberi penjelasan bahwa setiap profesi itu memiliki sisi negatif dan postif, namun untuk menjelaskan hal-hal yang negatif, maka para relawan harus betul-betul memperhatikan bahasa yang digunakan, tanpa menimbulkan rasa takut anak terhadap profesi yang akan diminatinya itu. "Oleh karena itu kita sangat mengapresiasi program KI ini, kendati memang bentuk atau pola kegiatan yang sama sudah dilakukan pada pendidikan anka ditingkat PAUD dan telah menjadi menjadi kegiatan wajib," katanya. Sementara itu, anak-anak yang berusia SD 7-12, adalah usia yang sangat rentan dimana anak sedang mencari tahu hal-hal menarik menurut dirinya sendiri dan kemudian lebih banyak ingin meniru prilaku dan hobi dari orang sekitarnya. Peran KI penting, sebagai proses awal dalam merintis karir, di kelas inspirasi anak juga dapat menentukan minat profesi yang diinginkan anak tanpa intervensi dari orang tua, atau pemaksaaan kehendak untuk anak oleh orang tua tanpa mengetahui minat dan kemampuan anak terhadap profesi. Melalui KI ini anak diajak untuk mengenal keinginan mereka melalui cara permikiran anak sendiri cenderung seperti "pola laba-laba" itu. "Pola laba-laba, dimaksudkan, ketika anak berfikir tentang suatu hal, maka anak akan mulai berfikir tentang apa, dan bagaimana, kenapa, dimana, dan kapan, suatu kejadian atau objek yang menjadi pemikirannya, sehingga menimbulkan banyak ingin tahu anak," katanya. Pada akhirnya, katanya lagi, sifat keinginantahuannya itu dapat membentuk opini anak berdasarkan apa yang dilihatnya dan sifatnya itu lebih netral. Motivasi yang diberikan oleh para inspirator bisa merubah cara pandang anak sekaligus bisa mengubah motivasi anak, dampaknya anak bisa mempunyai gaya belajar sendiri dan cara berteman yang baik.*Pewarta Frislidia dan Desy NoEditor Erafzon Saptiyulda AS COPYRIGHT © ANTARA 2018
BANJARMASINPOSTCO.ID - Setelah go public dengan Didi Mahardika, penampilan Cita Citata tetiba berubah menggunakan hijab. Hal ini terlihat saat Cita Citata menjalani rekaman. Praktis, penampilan Skip to content Nastya di hadapan teman-teman, guru dan relawan pengajar, ketika diminta menyebutkan cita-citanya pada acara penutupan Hari Inspirasi Kelompok 70 Jakarta, Rabu 9/9. Foto Yosye Ajidan Namora Nastya, namanya. Rambutnya ikal, pendek. Kulitnya hitam manis. Matanya sayu. Untuk ukuran anak kelas VI SD, dia tergolong tinggi. Hampir menyamai tinggiku. Dia sederhana. Sesederhana cita-citanya ingin menjadi chef agar bisa memasak nasi goreng spesial untuk Ibu. ***** Nastya awalnya tak mencuri perhatianku sama sekali ketika mengajar di kelasnya, kelas VIA SDN 06 Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sejak awal masuk kelas itu, perhatianku justru lebih tertuju pada sekelompok anak yang boleh dikatakan aktif, ramai dan berani’. Energiku kukerahkan semampuku untuk menghimpun perhatian anak-anak itu. Continue reading “Nasi Goreng Spesial untuk Ibu”
\n \n \n \npohon cita cita kelas inspirasi
Padamenit terakhir, siswa di tiga kelas tersebut keluar kelas. Mereka turut menempelkan tulisan berupa cita-cita mereka di pohon cita-cita. Serentak pohon cita-cita tersebut menjadi penutup Kelas Inspirasi Jambi di SDN 164. Anak-anak hari itu mendapatkan pandangan baru soal cita-cita.
Behind my office desk, sehari setelah Kelas Inspirasi II. Satu kata yang bisa aku wakilkan untuk kegiatan yang luar biasa ini, satu hari mengajar di sekolah dasar bernama Kelas Inspirasi adalah It’s REMARKABLE. Kelas Inspirasi adalah sebuah acara yang luar biasa, digagas oleh Bapak Anis Baswedan melalui dengan mengundang para pekerja profesional turun ke lapangan berbagi cerita dan pengalaman selama sehari mengajar di sekolah dasar di Hari Inspirasi. Tahun ini adalah Kelas Inspirasi II. Diselenggarakan serentak di Jakarta, Jogjakarta, Bandung, Pekanbaru, Surabaya, dan Solo, 20 Februari 2013. Menyusul Kelas Inspirasi II yang akan diadakan di Kota Makassar. And the story goes … Beberapa hari lalu aku mendapat bb dari teman tentang pendaftaran Kelas Inspirasi II di Solo. Tanpa banyak menunggu aku langsung kirimkan biodata dan segala kelengkapan persyaratan. Motivasiku, the one and only, karena aku cinta dunia anak-anak dan berbagi banyak hal dengan mereka –apalagi berbagi impian- adalah suatu energi besar agar aku bisa keep on moving, no matter what happened. Life, sometimes is sucks, hehe! Tak berselang berapa lama, Bang Yanuar, dia adalah koordinator Kelas Inspirasi II dari menghubungiku. Aku termasuk salah satu relawan pengajar yang lolos dalam tahap pemberkasan. Aku ditanya apakah tanggal 20 Februari aku bersedia mengambil cuti sehari dan tanggal 16 Ferbruari aku bisa joint di workshop. “Fine,” I said. *** Sabtu pagi, 16 Agustus, I drive my motorcycle tujuanku ke Fakultas FKIP UNS Solo. Aku lihat namaku sudah tercantum di daftar absen dengan nama pekerjaan Penulis, Creative Desain, dan Marketing Chief. Lengkap bukan? ^_^ Not an expert indeed, tetapi aku percaya, Sesuatu yang kecil akan bisa lebih inspire ketika kita memberikan dengan hati dan cara yang terbaik.’ Panitia relawan dari ramah menunjukkan meja kelompok tempat aku duduk. SD Bibis Wetan, tercantum di kertas di atas meja kelompok. Tak berapa datang Mr. Imam Subchan –Branding Consultan dari Jakarta, lalu Mbak Mega –Factory owner dari Semarang, and than Mas Jasson –Ahli IT Games yang heubiat dari Universitas Satya Wacana, Salatiga-. Fasilitator kami adalah Mbak Yeni dan Bang Yan sebagai koordinator kelompok. Ada 8 vols –sebutan untuk para volunteer- di kelompokku. Karena yang kelima datang dari luar kota –Bang Buyung Rahmansyah –MC kondang-, Ibu Dessy –Banker dari Jakarta-, Miss Arini –Recruiter dari Jakarta-, dan Mr Rizky -Repoter Berita1-, kita tidak bisa kumpul semua pas Workshop Kelas Inspirasi. Ada 88 vols yang bergabung di Kelas Inspirasi II Solo dan 88 vols dibagi ke dalam 10 Sekolah Dasar yang tersebar di Solo. Hadir juga perwakilan dari Pemkot Solo, FKIP, SoloMengajar, bahkan Ibu Karina dan Ibu Evi dari IndonesiaMengajar Jakarta pun semua ikut larut dalam kegiatan workshop. How to teach, how to make pleasure di depan kelas, berbagai macam tepuk wuuush –hahaha, like this– dan semua bekal untuk menghadapi hari pertempuran dengan anak-anak di kelas digeber habis. Kegembiraan dan kecemasan menghadapi adik-adik di kelas menjadi sebuah diskusi yang luar biasa meriah hingga siang. Dan di penghujung acara datang bapak/ibu kepala dari masing-masing sekolah dan berdiskusi dengan kelompok tentang teknis di Hari Inspirasi. I admit I never been met with the great day before such as like this day! Malam Hari Sebelum Hari Inspirasi Bisa bayangin gag, sih, mengajar murid sekolah dasar dari kelas 6 sampai dengan 1 dengan segala ramai dan perniknya. Padahal belum pernah sekalipun aku masuk dan ngajar di pendidikan formal. Untung dari dulu aku akrab di Taman Pendidikan al-Quran sehingga mungkin akan lebih menguntungkan dari sisi pengalaman mengajar anak, jiaaah. Apa iya, sih? *Jujur mulai keder* Kalau kelas 3 sampai 6 mungkin akan lebih gampang’ cara ngajarnya. Lah, kalau kelas 1 dan 2? Bagaimana cara neranginnya? Aku harus berpikir cerdas! Malam sebelum Kelas Inspirasi aku phone salah satu temanku yang bisa metik gitar. Akhirnya sebuah lagu berhasil kita mainkan dengan baik –I’m a singer2. Here this lyric PECI, Penulis Cilik Indonesia. Merenda masa dan lukiskan karya. Goreskan penamu raihlah cita. Akan kau wujudkan di masa depan. Kita bersama, membangun cita. Kita bersama, membangun bangsa. Kita penulis cilik Indonesia. Terus berkarya sepanjang masa. A simple song, isn’t it? Kemudian aku print lirik tersebut di atas kertas putih dan kutempel di atas 6 kertas asturo berwarna hitam plus ada satu deal lagi dengan temanku, “Aku ingin kamu temani aku di kelas, kita nyanyi bersama!” *Pintaku sampai meleleh. Hehe.* Aku harus bisa menaklukkan anak-anak di kelas! Perang dingin berkecamuk di dalam dadaku, jiaaah! Di Hari Inspirasi Cloudy morning. Kukebut motorku, mata masih luruh dalam kantuk. Menghadapi 5 jam di sekolah, 6 kelas dalam waktu 35 menit per kelas kubutuhkan kerja lembur hingga jam 2 malem. Haha. Setelah muter cari alamat, akhirnya aku temukan alamat SD Bibis Wetan. Bangunan sekolah dasar yang sudah bagus dan rapi dengan halaman sekolah yang cukup luas berlantai paving block. Anak-anak berkumpul di halaman sekolah –tentu harus dengan sedikit gertakan dari bapak ibu guru-. Ada 176 murid di halaman, wooow. Vols masih kaku, don’t know what we’ve to do. Harus melakukan ice breaking, nih! Akhirnya aku sabet mikropon, sedikit chit chat dan aku ajak menyanyikan lagu Indonesia Pusaka diiringi gitar dari Kak Sidiq dengan sound seadanya. Well done, berhasil ternyata. Kemudian aku perkenalkan satu persatu para vols, that is a beautiful moment! Setelah perkenalan nama dan alamat, kemudian para vols pasti bilang, “Tentang pekerjaan, nanti aja di kelas ya!” Mungkin kalimat ini yang tepat mewakilkan rasa mereka, “What I have to do inside the class?” *_^ Time in a class. Entering Fifth grade. Haha, aku langsung ketemu dengan isu sara. Haloo adiks, aku bukan sedang berkompetisi dalam pemilihan kepala daerah, loh! Ceritanya, setelah aku buat happy face mungkin, kuucapkan, “Selamat pagi, adik-adik.” 1000% kubuat seramah mungkin dan senyumku mengembang sambil berjalan menuju meja guru. Aku letakkan tas gedeku yang berisi sekumpulan buku untuk hadiah –Ssst, buku terbitan company-ku-. Karena dilarang berpromosi di dalam kegiatan ini. Segera kuucapkan kalimat pembuka, “Salam sejahtera untuk semuanya.” Eh, sebelum aku merampungkan kalimatku. Adik kecil di depanku langsung berbisik ke temannya, “Mas, ini beragama Katolik, loh!” Aduh, kemudian aku ucapkan, “Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh ….” Walaa, adik satunya lantang berkata, “Dia beragama Islam, tau!” Ups! Kena isu SARA, nih. Itu pelajaran pertama dari Kelas Inspirasi. So, jangan coba-coba, ya! Harus di area aman, nih. Kemudian aku ajak mereka bernyanyi bersama. Dan aneh, aja, ternyata laguku langsung bisa dinyanyikan oleh mereka. Pintar!!! Sepuluh menit berlalu, aku senang karena anak-anak bisa menerima penjelasanku tentang bagaimana proses kreatif dalam menulis, bagaimana sebuah naskah setelah selesai ditulis dan dikirimkan ke penerbit, bagaimana cara penerbit mengolah naskah sampai dengan mencetak, dan bagaimana cara penerbit menjual bukunya. They are very interested! Aku ajak pula mereka bercerita dengan tema si fulan’ yang lagi galau. Fulan aku ambilkan dari nama salah seorang murid. Ku buat semenarik dan selucu mungkin, menjadi badutlah aku. Mereka tertawa bersama, ah luar biasa senangnya. Di akhir sesi, setiap anak aku foto dengan kamera handphone, kusuruh berdiri dan menyebutkan nama, cita-cita, plus alasan mereka memilih cita-cita itu. “Dan cita-cita kalian nanti akan akan kalian tulis di kertas kemudian diterbangkan bersama balon-balon ke angkasa. Biarkan Tuhan mendengar dan mengabulkan cita-cita kalian,” pesanku. “Horeeeeeee,” mereka berteriak kencang dan sangat bersemangat. *** Banyak sekali kejadian di kelas yang membuatku tersenyum, tertawa, bahkan geleng-geleng kepala. Anak-anak ini bukan nakal, tapi terlalu kreatif. Anak-anak ini bukan tidak bisa diam, tapi terlalu banyak vocabulary. Tingkah polah mereka benar-benar membuatku berpikir, “Bagaimana bisa para guru, seorang pahlawan tanpa tanda jasa, bertahan selama puluhan tahun untuk mengabdi di sini? Belajar dan bermain dengan emosi mereka? Woow, luar biasa!” Entering Fourth grade. Masuk kelas 4. Ada murid laki-laki yang langsung di-bully oleh 2 temen di bangku belakang ketika dia tengah menyebutkan namanya. Hm, langsung aku dekati dan aku tanya cita-cita dia. Dengan malu dia bilang, “Aku mau jadi pembalap, Pak Guru.” “Kalau kalian mau jadi, apa adik-adik?” Kuhampiri juga 2 teman di belakangnya. “Kita mau jadi pemain sepak bola!” berkata dengan keras. “Nah, kalau di dalam olahraga, kan, harus fair play dan sportif. Tidak boleh menjelek-jelekan pemain satu dan yang lain. Apalagi berkelahi dengan team cabang lain. Lalu, bagaimana bisa Indonesia juara di olimpiade dunia, kalau pemain sepak bola dan pembalapnya tidak akur?” Mereka mengangguk tanda paham. Bener nggak nasehatku? *Bingung dengan spontan* Entering third-class. Begitu masuk kelas tiga, langsung ada anak berantem. Aduh. Aku dekap yang satu, dan bilang, “Aduh anak pintar, bagaimana kalau besok minggu kita lihat pertandingan tinju?” “Dimana, Kak?” Serempak bilang. “Di TV ….” Aku pasang mimik lucu. Perkelahian pun berakhir. “Cita-citamu jadi apa sayang?” Aku mencoba memecah suasana dan bertanya kepada kedua anak yang berkelahi. “Jadi pemain barongsai.” Aku diam dan manyun. Pantas! *_^ Entering Second-class. Ini kelas yang paling nyebelin karena nyuekin aku. *Hahaha* Bagaimana tidak? Salam kedatanganku disambut dengan balasan, “Selamat siaaaaang, Pak Guruuuu.” Tapi mulut mereka penuh dengan makan siang. “Kak, mau ayam? Mau bakmi? Mau burger?” Lengkaaaaap, semua murid nawarin aku makan. Padahal, sumpah, aku dah capek … dah kehabisan suara … lapaaaaaar … dan asupan dari pagi hanya minum air mineral. *Haloooooooooow, sebenarnya aku mau Dik, tapi aku harus profesionaaaal, menangis dalam hati.* Kelas 2, hmmm, bagaimana aku menerangkan proses kreatif tentang menulis, ya? Ya sudah, banting kerjaan jadi pendongeng dan penyanyi cilik, itu jalan yang aman. *Hahaha*. 35 menit kulampaui dengan nafas tersengal-sengal. Haduh. Entering First-class. Seragam sekolah kelas satu lain sendiri. Apalagi cara membaca syair PECI. Beda pengucapan dan beda arti pula. Maklum, dieja! *^* Baru setengah babak mengajar, datang Mbak Yeni bawa balon yang jumlah 200 di halaman sekolah. “Baloooooooooooooooooooooon,” teriak murid spontan sambil berlari ke halaman. Hampir sekelas meninggalkanku. “Ini bagaimanaaaaaaaaa,” aku hanya bisa geleng-geleng. Untuk ada wali kelas satu yang ikut berlari ke halaman dan mengembalikan anak-anak ke kelas. Akhirnya, aku ajak saja bernyanyi lagu bintang kecil, balonku, naik kereta api, hingga lemas terasa. Hahaha. Tak lama berselang, ada seorang murid maju ke depan, “Pak Guru, kebelet pipis.” “Oh, mau pipis? Ya sudah ke kamar mandi saja!” Nasihatku. Belum si adik beranjak. Hampir separo kelas berdiri dan memegang bagian bawah, “Aku jugaaaaaa.” Ke luar lagi ditinggalin. * Speechless, bener dah, hahahahaha.* Untung di luar pintu sudah ada Bu Guru yang siap menghadang. “Ayo, pipis kok rombongan. Kolah –kamar mandi- mana muaaaat?” dengan nada mara-mara luar biasa. Haduuuuh, what cant I do now? Entering Sixth grade. Kelas terakhir yang menjadi tugasku. Shock! Karena murid-murid kelas enam rata-rata bertubuh besar. Masuk remaja. Bahkan beberapa anak sudah pegang handphone. Cerita si fulan’ galau pun berubah menjadi galau’ karena pacaran. *Haduh.* Materi pekerjaanku nampaknya akan mental di kelas enam, karena sudah capek dan perhatian mereka sudah ke-bagaimana menerbangkan balon setinggi-tingginya. Akhirnya aku bercerita bagaimana aku pernah bekerja sebagai housekeeper di hotel. Walaa. Gag nyambung, 180 derajat berubah halauan. Yang penting berhasil mendiamkan mereka. Toh, semua pekerjaan adalah mulia. Sebuah Pelajaran Berharga Kelas Inspirasi bagiku tidak hanya para profesional yang bisa menginspirasi adik-adik, justru kita sebagai profesional yang lebih banyak diinspirasi oleh adik-adik melalui polah mereka. Terpenting adalah bagaimana sebuah impresi itu harus lebih diutamakan daripada how to teach them in a class. Sebuah kesan pertama yang benar-benar bisa dilihat dengan visual oleh adik-adik ketika sosok kita telah berdiri di pintu masuk kelas. Jika kesan pertama saja tidak bisa kita ciptakan, metode mengajar terhebat apapun akan gagal diberikan. Kelas Inspirasi II hampir selesai, kami berkumpul di halaman sekolah. Saatnya menerbangkan balon cita-cita. Semua larut dalam bahagia, mereka ingin menerbangkan inspirasi yang tinggi dan melambungkan cita-cita mulia mereka. Saling berebut warna balon semakin menambah gembira suasana. Saatnya balon terbang, horeeeeeeeeeeeeeeeeeeee! Moment ini sungguh luar biasa. Satu anak mendekatiku, “Kak, tolong terbangkan balonku!” Aku lihat balonnya terperangkap di pohon mangga. Aku tersenyum, “Ayoo! Kita terbangkan cita-citamu.” Balon itu aku raih dan akhirnya terbang tinggi. Di setiap kelas aku selalu berpesan, “Ketika kamu punya cita-cita dan impian yang besar, jangan pernah berhenti berkarya, dan terus lakukan yang terbaik.” S*E*L*E*S*A*I. Namun masih banyak rasa yang tak bisa aku tuang dan aku ungkapkan melalui tulisan ini. No doubt! Semua terlalu cepat jika hanya satu hari menginspirasi. Namun semoga Tuhan membukakan hati adik-adik, bahwa ketika aku bisa mereka harus lebih bisa. Aku dedikasikan tulisan ini kepada para volunteer, Mr and mrs Imam, Mega, Buyung, Imam, Rizky, Dessy, dan Arini juga Bang Yan dan Mbak Yeni, IndonesiaMengajar, SoloMengajar, dan semua penginspirasi di Indonesia. Terkait ricuhnya keadaan bangsa ini, tugas kita bukanlah mengutuk kegelapan, mari menjadi satu lilin penerang bagi jiwa-jiwa kecil yang bersih dan suci. You are the great team. Banyak yang bisa di-learning dari masing-masing kita. Bertemu lagi adalah sebuah keharusan. Never stop for giving an inspiration! Salam Inspirasi. Lilik Kurniawan
Soloposcom, SURABAYA — SMK PGRI Mejobo, Kudus, Jawa Tengah berkesempatan menunjukan keterampilan siswanya dalam bidang riasan wajah di rangkaian acara Mahakarya Vokasi Road to Hakteknas 2022, di Grand City Mall, Surabaya, Jawa Timur, akhir Juli 2022. Para siswa menggelar demo riasan seni (art makeup) bertema luka bakar. Art makeup merupakan seni rias wajah yang tidak hanya untuk kecantikan

Jual pohon harapan - Kab. Sleman - zidanolshop3112 Tokopedia 30+ Trend Terbaru Gambar Pohon Harapan - Victoria Melani Blog 10+ Ide Gambar Pohon Harapan Dari Karton - Victoria Melani Blog Yuk, Pilih Satu Pohon Harapanmu dan Lihat Apa Hasilnya! - Semua Halaman - Bobo Pohon harapan di sekolah… - Gerakan Sekolah Menyenangkan Facebook Ini Harapan PNS Ditjen Pajak untuk Pimpinannya - Mobile Gambar Pohon Harapan Asa Bocah Makassar Korban Trauma Kekerasan Rumah Tangga di Pohon Harapan - News Banner/ Poster Konseling Pohon Harapan! New Produk Paramitra! ORIGINAL Shopee Indonesia Pohon Cita-Cita untuk Desa Bayat Ilir Media Pendidikan Warga Tutorial Cara Membuat Pohon Harapan - YouTube 16+ Contoh Gambar Pohon Cita-cita Banner/ Poster Konseling Pohon Harapan! New Produk Paramitra! ORIGINAL Shopee Indonesia Pohon Harapan - Wattpad MEMBUAT POHON HARAPAN - YouTube Pohon harapan di sekolah… - Gerakan Sekolah Menyenangkan Facebook Gambar Pohon Pilihanmu Ungkap Kepribadian & Harapan, Kamu Si Pemberani atau Pemimpi? - Memelihara Keluguan Anak Lewat Zona Harapan – Gerakan Sekolah Menyenangkan Gambar Pohon Harapan Template PSD & Grafis PNG Download Gratis - Pikbest Pohon Karir Jadi Media Bimbingan Penentuan Masa Depan Mahasiswa ITS Gantungkan Asa 2014 di Pohon Harapan - Serunya Kelas Inspirasi Anak SD di Mataso - Sesi 2 - Pohon impian adalah cara kita untuk memberikan harapan aga… Flickr POHON HARAPAN Simple sketch — [FLP] Pohon Harapan untuk Kemanusiaan. World… Pohon harapan di sekolah… - Gerakan Sekolah Menyenangkan Facebook Serunya Kelas Inspirasi Anak SD di Mataso - Sesi 2 - mamahtira Pohon Harapan Pohon Harapan Gambar PNG File Vektor dan PSD Unduh Gratis di Pngtree Contoh Pohon Harapan PDF Jual Pohon Harapan Terbaik - Harga Murah October 2021 & Cicil 0% Pilih Satu dari 8 Pohon Ini, Pilihanmu Ungkap Pencapaian 2018 - Citizen6 CONTOH POHON KARIR BIMBINGAN DAN KONSELING - Tentang Bimbingan dan Konseling 5 Cara untuk Membuat Pohon Kertas untuk Anak‐Anak - wikiHow Aksi Kampanye dan Penanaman Bibit Pohon Dalam Rangka Memperingati Hari Pohon Sedunia Dengan Tema “SEJUTA ASA POHON” MAPALA JUSTITIA FH ULM SD Juara Yogyakarta Twitterissä “kegiatan siswa sd juara yogyakarta 9 januari 2019 menulis impian dan harapan mereka kepada orangtua mereka, lalu menempelkannya di pohon impian. IJF Januari Yogyakarta SDJuarajogja… Analisa Pohon Harapan PDF Perempuan Ini Buat “Pohon Harapan” dan Menolak Ahok Jadi Menteri Pohon harapan di sekolah… - Gerakan Sekolah Menyenangkan Facebook Sepeda Warga Ceria di SLB YPP Bajeng Raya - IndoPositive - Bahas Psikologi Sehari-Hari Seeding the Dream Tree Since Childhood Menyemai Pohon Impian Sejak Kecil — Steemit Pohon harapan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas 1000_guru on Twitter “ini pohon impian anak2 pedalaman, cita-cita dan harapan yang kelak akan mereka gapai Contoh Gambar Pohon Harapan - Gambar Lucu Menanamkan Sikap optimis melalui Pohon Harapan - GuraruGuraru Serunya Kelas Inspirasi Anak SD di Mataso - Sesi 2 - POHON HARAPAN SISWA ANTARA Foto Cara Menggambar Pohon Simpel 11 Langkah dengan Gambar - wikiHow Wishlist DIY. Membuat permintaan pernikahan buku ucapan selamat, pohon harapan, dan ide-ide lain yang pernikahan nikmat di papan tulis dalam bentuk hati Cahaya Printing - Contoh Poster ukuran Spanduk,… Facebook Awal dari sebuah pencapaian – GO LKPA – KSR PMI Unit UNS Tes Kepribadian Pilih Gambar Pohon Untuk Ungkap Sifat Aslimu MY CONFEITO Pohon Harapan Saat Ratusan Anak Yatim Banyuwangi Tulis Cita-cita di Pohon Harapan Mengingatkan Siswa akan Pentingnya Cita-Cita Siti Mugi Rahayu Yang Lucu dari Pohon Harapan Rakyat Antikorupsi Halaman 3 - 10+ Contoh Mind Mapping Sederhana Sampai Sulit Yang Peru Anda.. Hantu perubahan iklim Archives - Secarik Kertas Harapan dari Tenaga Kesehatan Kreasi “Pohon Harapan” adalah saksi langkahku tuk gapai cita dan asaku Pohon Harapan Tubaba Cerdas, Gantungan Harapan Warga Tulangbawang Barat SD Juara Jogja - POHON HARAPAN 2021 Yogyakarta, Di awal… Facebook Markus Tulis Babar Hebat 2021 di Pohon Harapan Pohon Harapan Besar Kayu Buku Tamu Alternatif 3D Unik Buku Tamu Pernikahan Tanda W Engraved Nama Frameable Seni Kenang kenangankeepsake - AliExpress Contoh Pohon Karir Bimbingan Konseling BK - BIMBINGAN KONSELING Kesimpulan dari Bimbingan Konseling Kelas VII DEF Susi Manfaat Pohon Karir – Download Materi Media BK Pohon Karier + RPL – Bimbingan dan Konseling Revolution Pohon Masalah & Pohon Tujuan [Contoh dan Cara Membuatnya] Lengkap Pohon, Masakan, Tujuan Ahok dan Pohon Harapan di Sumatera Utara Halaman 1 - Contoh Kartu Harapanku di Tahun 2021 – Osnipa SALAM KONSELOR MUDA POHON HARAPAN Apa saja sih Isi Tanzaku, Kertas Harapan di Gelar Jepang UI - PJJ Kelas 6 Membuat Rencana Kegiatan dan Harapan Ketika Ramadhan Hertasning Ichlas Twitterissä “Gambar Pohon Harapan anak-anak Syiah di relokasi. pohon harapan untuk masa depan img-20160823-wa0020 – Siap Belajar 9 Tiang Fitri Tina Cat Akrilik Melukis Seni - Gambar gratis di Pixabay Pupuk Harapan, Ajak Anak Buat Keinginan saat Pandemi Covid-19 Selesai Manfaat pelukaan pada batang pohon mangga dibuat luka Punya Lahan 300 Ribu Ha, Jambi Bisa Jadi Contoh Pengelolaan Hutan Sosial - Bisnis Halaman Unduh untuk Vector Walpaper Pohon Sakura Sakura Pohon Gambar Inilah Arti Menggambar Pohon Dalam Psikotes - Futuready Resolusi Literasi dan Harapan Memelihara Keluguan Anak Lewat Zona Harapan – Gerakan Sekolah Menyenangkan Tes Kepribadian Pohon yang Kamu Pilih Dapat Gambarkan Karakter Dominan dalam Dirimu - Mobile Cara Menggambar Pohon Simpel 11 Langkah dengan Gambar - wikiHow Gambar Pohon Harapan Dari Kertas Karton - Gambar Bagian Tumbuhan Ini Harapan Warga Madrasah Kepada Pengurus OSIS Baru Ini Harapan Kapolres Pamekasan tentang Tanam Seribu Pohon SD Juara Yogyakarta Twitterissä “kegiatan siswa sd juara yogyakarta 9 januari 2019 menulis impian dan harapan mereka kepada orangtua mereka, lalu menempelkannya di pohon impian. IJF Januari Yogyakarta SDJuarajogja… Seni Mural Padmaksara Merayakan Aksara Bali dan Gantungan Mimpi di Pohon Harapan – BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum SD Muhammadiyah Al-Mujahidin Wonosari - PDF Free Download 11 Contoh Mind Mapping Simple, Sekolah, Cita-Cita, Bisnis, Menarik Dll - Raja Soal PJJ Kelas 6 Membuat Rencana Kegiatan dan Harapan Ketika Ramadhan Kelor, Dinobatkan WHO sebagai Pohon Ajaib - Satu Harapan 14 Rekomendasi Hiasan Dinding Rumah dari Barang-barang Tak Terduga 11 Contoh Mind Mapping Simple, Sekolah, Cita-Cita, Bisnis, Menarik Dll Page 12 Pin di Psikotes Untuk Kamu

Yap Kelas Inspirasi adalah salah satu program Indonesia Mengajar, dimana relawan inspirator dari berbagai latar belakang profesi cuti selama 1 hari untuk mengajar anak-anak Sekolah Dasar terkait profesinya. Selesai menempelkan post it di pohon cita-cita, semua anak digiring ke halaman sekolah untuk closing acara Kelas Inspirasi. JAKARTA - Sekelompok mahasiswa program studi Psikologi Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA yang menamakan dirinya sebagai Tim Pocita, beranggotakan Andhika Illyas Alhafizh Aldrian, Nur Hidayah, Shinta Bella Kurniati, dan Moni Amanda. Kelompok ini berpotensi besar menjadi perwakilan kampusnya dalam ajang Pimnas pekan ilmiah nasional 2019 yang akan diselenggarakan di Bali. Pasalnya, kelompok ini telah memenuhi tagihan dari proposal yang mereka kerjakan berupa tercapainya tujuan kegiatan, pengiriman artikel di jurnal ber-ISSN, dan pendaftaran HAKI untuk artikel mereka. Siapa sangka prestasi yang diraih tersebut bersumber dari kegagalan. Mereka menjadikan kegagalan sebagai inspirasi proposal program kreativitas mahasiswa pengabdian masyarakat PKM-M sehingga memperoleh pendanaan dari Kemristekdikti untuk judul kegiatan Program Pengenalan Cita-cita di Raudhatul Athfal RA Al-Amin, Jakarta, dengan metode Pocita Pohon cita-cita. “Waktu saya mau kuliah, saya bingung menentukan jurusan apa yang saya pilih. Saya tidak memiliki cita-cita, sehingga saya sulit menentukan arah hidup saya. Pada saat itu, saya merasa gagal,” terang Andhika, ketua Tim Pocita mengawali asal muasal proposal mereka, melalui rilis yang diterima Rabu 10/7. “Ternyata apa yang saya rasakan juga dirasakan oleh teman-teman saya. Di sini, saya mulai berpikir bahwa ternyata cita-cita sangat penting ditanamkan sejak dini,” jelasnya. Dengan inspirasi tersebut, maka Andhika bersama teman-temannya menyusun program pengenalan cita-cita di taman kanak-kanak. Setelah melakukan observasi ke sekolah, mereka mendapatkan tantangan yang cukup berat. “Anak-anak itu sulit fokus dan tidak dapat diceramahi. Mereka senang bermain dan aktivitas motorik,” terang Nur Hidayah menceritakan pengalamannya. “Akhirnya kami berdiskusi untuk menentukan metode yang cocok untuk anak-anak usia 5—6 tahun. Ditentukanlah metode pocita pohon cita-cita,” ujarnya. Dengan metode tersebut mereka melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di RA Al-Amin berupa mengenalkan cita-cita kepada anak-anak. Kegiatan ini berlangsung menarik bagi anak-anak sebab anak-anak tidak hanya mengenal dan menentukan cita-cita, namun juga melakukan aktivitas bermain berupa menanam pohon dan menyiram pohon. “Dengan melaksanakan Pocita ini kami tidak hanya menyampaikan pentingnya cita-cita bagi anak, namun juga menanamkan bagaimana anak-anak harus mencintai lingkungannya,” terang Mona, anggota Pocita lainnya. Kegiatan ini diapresiasi dengan baik oleh kepala sekolah, guru, dan orang tua. Mereka berterima kasih karena kelompok Pocita telah memberikan arahan kepada anak-anak mereka tentang pentingnya cita-cita bagi kehidupan mereka.
Kegiatanpenghijauan di SD Adh Dhuha Gentan. Sekolah. Penulis: Sd Adh Dhuha | Editor: Danang Nur Ihsan. 03 August 2022 15:39:17 WIB. SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi. Solopos.com, SUKOHARJO— Bersama guru, para siswa menanam pohon di halaman sekolahan yang diberikan oleh Solopos dalam event Green Movement .
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Mahasiswa KKM-DR UIN MALANG 2022 Pokja “Barockah” mengadakan kegiatan “Kelas Inspirasi” di dua Taman Kanak-kanak yang terletak di Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Kegiatan Kelas Inspirasi ini dilaksanakan selama dua hari di RA Nasyrul Ulum dan TK PGRI 04 Bocek. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk pengenalan cita-cita kepada anak. Foto Dokumentasi Pribadi Kegiatan“Kelas Inspirasi” dilaksanakan mulai pukul hingga dengan cara mengenalkan macam-macam profesi kepada siswa RA/TK. Para Siswa lalu menuliskan cita-cita mereka di sebuah kertas kecil berbentuk buah-buahan yang sudah disiapkan oleh anggota KKM-DR UIN MALANG. Siswa selanjutnya akan menempelnya di pohon yang terbuat dari kardus yang dilapisi dengan kertas. Foto Dokumentasi Pribadi Selain kegiatan ini, Mahasiswa KKM-DR juga mengajak para siswa senam pagi terlebih dahulu sebelum kegiatan di mulai. Mahasiswa KKM-DR juga mengajak para siswa menyanyikan yel-yel yang sudah disiapkan oleh pendamping setiap kelas dan dilombakan. Di akhir acara, pemenang lomba diumumkan. Ada empat kategori pemenang yaitu juara favorit, juara terbaik, juara terkompak, dan juara terheboh. Semua siswa bergembira ketika mendapatkan hadiah. Foto Dokumentasi Pribadi Foto Dokumentasi Pribadi Para siswa sangat antusias dengan kegiatan ini. Mahasiswa KKM-DR juga mendapat sambutan baik dari pihak sekolah. Mahasiswa KKM-DR UIN MALANG berharap kegiatan ini dapat menjadi menginspirasi dan menjadi motivasi bagi siswa/i supaya bersungguh-sungguh mencapai cita-citanya di masa depan. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya SiswaPAUD Siap Jadi Hafiz Al Qur'an. Alhamdulillah sekolahku kedatangan tentara TNI AD dari KOREM 071, yaitu Mayor Czi Zaenal Abidin, Ayahanda dari Ananda Danial siswa KB Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto. MasyaAllah antusias dan senangnya anak anak menyambut pak tentara. Senin, 14 Maret 2022.

Hiasan dinding kelas TK/PAUD ini bisa menjadi inspirasi para guru untuk menghias ruang kelas agar lebih menarik dan warna warni sehingga anak menjadi betah untuk belajar. Selain itu hiasan ini bisa juga diterapkan oleh orang tua di rumah. Hiasan dinding merupakan pernak-pernik yang ditempel maupun digantung supaya suatu ruangan menjadi lebih menarik. Ada berbagai tujuan dinding ruangan dihias antara lain agar tidak bosan, tidak monoton, menjadi lebih semangat, antusias, dll. Pada artikel ini spesifik kita akan mengulas mengenai hiasan untuk kelas TK/PAUD. Dimana hiasan yang kita bahas ini bisa dibuat sendiri dengan bahan sederhana, maupun hiasan dinding kelas yang bisa kita dapatkan dengan membeli. Kelas anak TK/PAUD via unsplash Kita tahu bahwa anak TK/PAUD tertarik pada hal yang warna-warni dan meriah. Untuk itu menghias ruang kelas menjadi sangat penting yang harus dilakukan oleh guru atau pengajar. Lalu apa contoh hiasan dinding kelas TK/PAUD yang bisa kita terapkan?. Berikut ini adalah ulasan lengkapnya untuk anda. 1. Pohon cita-cita Pohon cita-cita via Hiasan pohon cita-cita adalah gambar pohon yang bisa dibuat per bagian dimana didalamnya ditempel juga cita-cita setiap anak atau ini bisa dibuat oleh guru bersama anak menggunakan kertas warna, pensil, spidol, gunting, dan lem. 2. Gantungan origami gantungan origami via Gantungan origami sangat menarik untuk menghias ruang kelas TK/PAUD. Dengan menggunakan kertas warna warni anda bisa membuat berbagai hal seperti burung, bintang, dll kemudian disusun dengan tali untuk kemudian digantung. Gantungan origami ini bisa digantung di dinding maupun di langit-langit atap. Untuk membuat gantungan origami anda hanya perlu kertas origami, tali, gunting, dan selotip 3. Gambar pemandangan alam hiasan dinding kelas via Gambar pemandangan alam sangat efektif untuk menghias suatu sisi dinding atau temboh supaya ruangan terasa tidak kosong atau monoton. Anda bisa menentukan tema apakah pemandangan alam yang hijau ataupun pemandangan bawah laut. Bila sudah menentukan tema anda bisa membuat sketsa di kertas lebar warna warni untuk kemudian digunting dan ditempelkan bersama anak, 4. Kalender anak kalender anak via freepik Anda bisa menempel kalender untuk menghias ruangan. Namun untuk hiasan kelas TK/PAUD tentunya kalender disini bukan yang umum dijumpai. Kita harus memilih kalender yang warna-warni, menarik dan disukai anak. Sehingga selain menghias kelas, kalender disini juga bisa melatih anak untuk belajar tanggal dan hari. 5. Hiasan jam dinding hiasan jam dinding via Jam dinding merupakan benda wajib yang ada di suatu kelas. Jam merupakan benda yang penting dikarenakan sebagai penanda waktu. Di PAUD atau TK bisa dipasang jam dinding yang menarik, namun bila tidak ada bisa menggunakan jam sederhana biasa tetapi disekitarnya dihias supaya menarik dan mempercantik ruangan kelas. 6. Poster huruf, angka, hewan, buah, alat transportasi dll poster huruf dan nama hewan via Poster sering digunakan untuk menghias dinding ruang kelas. Ada banyak poster yang bisa ditempel mulai dari gambar hewan, buah, alat transportasi, profesi, huruf, angka, dll. Poster bisa didapatkan dengan mudah di toko alat tulis. Selain sebagai hiasan, poster juga menjadi sumber belajar anak di kelas. 7. Lukisan atau gambar karya anak gambar anak via Inspirasi hiasan dinding kelas TK/PAUD selanjutnya ada lukisan atau gambar. Hiasan satu ini tidak perlu membeli. Cukup dengan memberi tugas anak untuk menggambar, melukis, atau mewarnai kemudian gambar tersebut ditempel dengan rapi. Hiasan ini selain mempercantik ruang kelas namun juga bisa menghargai karya anak. Selain itu anak juga bahagia karena karyanya dipajang. 8. Gambar kutipan inspiratif quotes inspiratif via Gambar kutipan inspiratif bisa ditempel untuk menghias kelas. Kutipan ini bisa bermacam-macam seperti kutipan tokoh terkenal maupun kutipan yang dibuat sendiri untuk membuat anak semangat belajar, menjadi lebih rajin, maupun kutipan tentang berprestasi. 9. Hiasan dari barang bekas Hiasan barang bekas via Hiasan dari barang bekas juga bisa dibuat untuk mempercantik ruangan. Hanya perlu sentuhan kreatif benda seperti botol, selang, dll bisa dibuat untuk mempercantik ruangan kelas. Demikianlah contoh inspirasi hiasan kelas yang bisa diterapkan di TK/PAUD. Silahkan bagikan artikel ini apabila anda rasa bermanfaat agar bisa menjangkau lebih banyak lagi pembaca. Terima kasih.

  1. ሰглሖша свибоζርруб ጷዘеዶугуւи
    1. Υմе оτеφеյаκ αፄεврօвеዠυ еρυгιነу
    2. Ирсጂր ևпадра иջужቦ
  2. Щθη օሄ иպիйиሱ
    1. Ցоծጾኜօ у
    2. Λαдοхևχኪ хре скеτоգаժи
Masukdi ruang kelas 4, anak-anak menyambut dengan senyuman manis mereka. Saya mengeluarkan kertas bergambar pohon cita-cita yang saya bawa. "Ibu bisa minta tolong dua orang untuk memasang pohon ini di depan?" Sungguh tak mengira, lebih dari separuh kelas anak mengacungkan tangan mereka sambil berteriak-teriak, "Saya, Bu! Saya, Bu!"
Sayamendapatkan informasi bahwa saya terpilih sebagai salah satu inspirator pengajar di Kelas Inspirasi Yogyakarta 2015 pada hari Minggu, 22 Februari 2015 sekitar pukul 09:00 WIB. Tujuannya adalah agar anak-anak Indonesia dapat mempunyai cita-cita yang beragam yang diinspirasi oleh kami, para inspirator pengajar Kelas Inspirasi

Pohoncita cita exiss abata oct 25 2021 pantang pulang sebelum . Beli pohon karir berkualitas harga murah october 2021 di tokopedia! Tips dan trik mengerjakan test menggambar pohon #psikotest part 3. Pastikan warna dulu untuk batang pohon, daun . Pohon karier ini berbentuk gambar diagaram pohon yang terdiri akar, pohon, batang, dan daun.

Ironidi Negeri Subur, Ketika Menjadi Petani Bukan Cita from ini terdiri atas 40 nomor yang terbagi atas tiga jenis yaitu soal pilihan ganda, soal isian dan essai. Berikut ini adalah latihan soal tematik kelas 4 tema 6 subtema 1 untuk tahun pelajaran 2020/2021 lengkap dengan kunci jawaban. 03 4 cholqi
Kitamenutup hari inspirasi dengan menggantungkan kertas cita-cita. Sebenarnya yang benar sih Pohon Cita-cita" tapi karena tidak ada pohon di halaman sekolah, Nah Kelas Inspirasi ini menurut saya adalah jalan terbaik untuk mmberikan energy positif kepada adik-adik. Kita menginspirasi, kita tidak memberikan "hantu matematika" atau "hantu ipa".
1038 total views, 1 views today MUARAENIM, KSOL - Karang Taruna Desa Marga Mulya, Kecamatan Rambang, Kabupaten Muaraenim, pekan silam, Sabtu (23/4/2016) sukses menggelar Kelas Inspirasi (KI). Kegiatan ini diselenggerakan secara serentak di 7 kecamatan dan 14 Sekolah Dasar (SD) di Muaraenim. Salah satunya di laksanakan di SDN 12 dan SDN 04 Rambang. Kegiatan KI di SDN []
KelasInspirasi Berikan Gairah Pendidikan di Palembang Firwanto M. Isa Selasa, 19 Februari 2019, 13:17 Featured , Pendidikan 244 Views Palembang, Detik Sumsel - Kelas Inspirasi Palembang, sebuah Komunitas dibawah naungan Indonesia Mengajar yang berisikan anak muda yang peduli terhadap pendidikan di Indonesia khususnya di kota Palembang.
KelasInspirasi Semarang #3 : diselenggarakan pada tanggal 19 September 2016 di 24 SD. Kelas Inspirasi Semarang #4 : diselenggarakan pada tanggal 30 September 2017 di 22 SD. Kelas Inspirasi Semarang #5 : diselenggarakan pada tanggal 1 September 2018 di 20 SD. Kelas Inspirasi Semarang #6 : rencana akan diselenggaran pada tanggal 7 September 2019
Agarterus terjaga hingga terealisasi, siswa-siswi Kelas IX SMP Satya Dharma Sudjana PT GMP menyuarakan cita-citanya melalui pohon harapan. Setiap masing-masing siswa di setiap kelas harus menulis cita-cita dan harapannya dalam jangka pendek yang ingin diraih, seperti keinginan melanjutkan sekolah, jurusan yang dipilih saat di sekolah atas, sasaran pilihan saat perguruan tinggi, hingga profesi nanti.
Wohooo Kelas Inspirasi Sukabumi seru! Sebelum tidur, kami juga harus menyiapkan pohon cita-cita bertema luar angkasa dan name tag berbentuk mahkota yang belum selesai. Yaa, karena sebelumnya tidak pernah ngumpul juga, jadinya dikerjakan hari itu. Saranku untuk yang mau ikut kelas Inspirasi nya sii, sebisa mungkin jangan sampai lembur
Paraprofesional diajak untuk menceritakan mengenai profesinya. Harapannya, para siswa akan memiliki lebih banyak pilihan cita-cita serta menjadi lebih termotivasi untuk memiliki mimpi yang besar. Bagi para profesional pengajar, Kelas Inspirasi dapat memberi pengalaman mengajar di depan kelas sebagai bentuk kontribusi nyata dan aktif terhadap
Bukuguru kelas 8 ipa pdf vnd53dydzjlx. Ketika belajar di kelas, para siswa berinisiatif membuat pohon impian. Contoh Puisi Tentang Bintang Untuk Anak Sd Media dalam bk pohon harapan Pohon cita cita sd. Media dalam bk pohon karir. Adanya pohon harapan ini adalah upaya agar siswa dapat mengenal dan memahami terhadap dirinya sendiri. Selanjutnya perlu
goK12ql.